Pemakaian ban akan bervariasi tergantung pada penempatan ban pada kendaraan, baan depan yang dikemudikan , mungkin cenderung memakainya berlebih-lebih pada dinding telapak ban.
Pada ban belakang , yang membawa lebih banyak beban dan membawa daya kemudi, mungkin terpakainya pada pusat telapak ban.
Gerakan ban dari posisi ke posisi yang lain pada kendaraan di istilakan “rotasi” ban dengan pemakaian yang sama dapat memperpanjang keawetan ban, karena lebar bervariasi dari suspensi kendaraan dan system kemudinya dan perbedaan kontruksi ban membuat procedur yang harus di ikuti oleh rotasi ban. Kontrolah selalu kendaraan atau ban , pemeliharaan rutin secara manual sebelum digunakan , dan perhatikan prosedur cara mengganti / menukar ban.
KESEIMBANGAN DAN KEOLENGAN
Sustu bagian yang sangat penting dari pemeliharaan roda dan ban adalah memperbaiki keolengan ban dan roda , keseimbangan ban dan roda ,gaya ban bervariasi.
Kondisi ini memerlukan pemeriksaan dan perbaikkan pada saat terdapat problem getaran.
1. KEOLENGAN RODA (Run-Out)
Roda yang berputar secara sempurna pada suatu poros dengan tepat pada sudut kanan roda tidak oleng (run-out), jika sebuah kapur digerakn dengan perlahan-lahan bersinggungan dengan ban luar dari perputaran roda ini akan member tanda di sekeliling roda pada satu lingkaran penuh.
Jika roda tidk bundar atau seimbang maka akan mempunyai keolengan , dan kapur yang pada awalnya akan bersinggungan dengan roda pada satu lokasi atau lebih pada roda, akan meninggalkan celak jarak antara (speling).
Keolengan dapat terjsdi dalam arah radial atau dalam arah lateral, jika ban dan roda yang berputar pada permukaan ljalan telah oleng , mengakibatkan poros aksel bergerak naik turun sesuai keolengan radial tersebut atau salah satu sisi berputar oleng lateral mengikuti putaran roda.
Jika putaran lebih tinggi pada kecepatan yang tertinggi suatu getaran akan dirasakan pada suspensi kendaraan pengemudian atau chasis kendaraan.
2. KESEIMBANGAN BAN DAN RODA
Keseimbangan diukur dengan memakai dial indicator pada perputaran atau roda secara perlahan lahan , sebelum mengukur keolengan sebaiknya lakukan hal berikut :
(a) Pasang kembali ban atau roda jika rusak sebagaimana kerusakan sebelumnya atau roda ditemukan bengkok!
(b) Kencangkan mur mur roda pada kendaraan sebagamna urutan dan torsi pengerasan yang diizinkan oleh pabrik pembuatannya, itu sangat penting pada roda truck dengan pelek yang dapat dilepas , dan letakkan kembali bantalan roda jika diperlukan!
(c) Cek bahwa ban dipasang secara konsentris pada pelek!
Untuk mengecek keolengan , ikuti proses sebagai berikut :
(a) Topang /dukung kendaraan dengan aman pada dongkrak atau penompang (safety stand)
(b) Atur dial indicator agar segaris pada arah keolengan yang akan diperiksa!
(c) Atur indicator sehingga poros /spidel indicator kontak pada ban atau pelek, singgungkan dengan ban atau roda secara halus pada permukaan secara terus menerus dan jika ada, suatu alat jenis pengangkat rol boleh digunakan.
(d) Putar roda dengan tangan secara perlaha lahan , amati jalanya secara penuh dari jarum indicator dari posisi yang ekstrem ke posisi yang lain!
Untuk mengurangi keolengan dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut :
(a) Tandai titik tertinggi dan terendah dari keolengan pada ban dan pada pelek!
(b) Kempiskan ban , pergunakan karet pelumas pada telapak ban dan digerakan mengelilingi ban sehingga posisi tertinggi pada ban dicocokkan dengan tanda terndah pada roda.
(c) Pompa ban dan cek kembali keolengannya.
(d) Lepaskan indicator sehingga keolengan pada pelek roda dapat secara tepat dikontrol , jika pelek roda keolengannya tidak diharapkan maka dapat dipasang ban baru, jika keolengan roda dapat diterima , ban yang telah rusak /lama dapat dipasang kembali!
BATAS PEMAKAIAN BAN
Kerusakaan ban 80% ditimbulkan oleh tekanan angin yang tidak teratur. Ban merupakan kantong angin dan tidak akan berfungsi jika tanpa tekanan angin didalamnya ,kecuali solid tyre atau ban mati.
Untuk memperoleh usia pemakaian ban yang lama dan jumlah jarak tempuh maksimal, maka tekanan angin harus maksimal , maka tekanan angin harus sesuai dengan rekomendasi pabrik ban yang bersangkutan. Jika tekanan angin kurang atau berlebih , akan menimbulkan masalah pada ban.
Untuk itu , perlu dilakukan hal hal sebagai berikut :
(a) Periksa tekanan angin ban sacara tetap dan teratur.
(b) Gunakan tutp pentil dari logam.
(c) Gunakan pelek yang bersih , layak operasi dan sesuai dengan ukuran ban.
KERUSAKAN AKIBAT TEKANAN ANGIN KURANG
(a) Kedua sisi telapak ban aus lebih dulu, sedangkan bagian tengah telapak masih tebal.
(b) P3cah melingkar di dalam (inside circumferential fabric break or cord breaking up).
(c) Retak tengah lurus pada pinggiran atau padaa bahu baan (radial cracks on side walls or shoulders).
(d) Retak diluaar bahu dan pinggiran (lateral cracking in shoulders or side walls).
(e) Kawat bead pecah atau paatah ke luar (bead wire breaking up).
(f) Telapak habis tidak merata dan berbintik bintik (cupping irregular wear).
KERUSAKAN AKIBAT TEKANAN ANGIN BERLEBIH
Tekanan angin yang berlebihan apabila digunakan oleh kendaraan dengan jumlah muatan yang terlampau besar, akan mengakibatkan kerusakan sebagai berikut :
(a) Ban pecah dengan bentuk X atau Y , karena benturan (diagonal shock cord breaking up/shock bursr).
(b) Pecah terpotong (cut brust).
(c) Bagian tengah telapak ban habis lebih dulu , sedangkan kedua sisi telapak ban masih tebal.
Pada ban belakang , yang membawa lebih banyak beban dan membawa daya kemudi, mungkin terpakainya pada pusat telapak ban.
Gerakan ban dari posisi ke posisi yang lain pada kendaraan di istilakan “rotasi” ban dengan pemakaian yang sama dapat memperpanjang keawetan ban, karena lebar bervariasi dari suspensi kendaraan dan system kemudinya dan perbedaan kontruksi ban membuat procedur yang harus di ikuti oleh rotasi ban. Kontrolah selalu kendaraan atau ban , pemeliharaan rutin secara manual sebelum digunakan , dan perhatikan prosedur cara mengganti / menukar ban.
KESEIMBANGAN DAN KEOLENGAN
Sustu bagian yang sangat penting dari pemeliharaan roda dan ban adalah memperbaiki keolengan ban dan roda , keseimbangan ban dan roda ,gaya ban bervariasi.
Kondisi ini memerlukan pemeriksaan dan perbaikkan pada saat terdapat problem getaran.
1. KEOLENGAN RODA (Run-Out)
Roda yang berputar secara sempurna pada suatu poros dengan tepat pada sudut kanan roda tidak oleng (run-out), jika sebuah kapur digerakn dengan perlahan-lahan bersinggungan dengan ban luar dari perputaran roda ini akan member tanda di sekeliling roda pada satu lingkaran penuh.
Jika roda tidk bundar atau seimbang maka akan mempunyai keolengan , dan kapur yang pada awalnya akan bersinggungan dengan roda pada satu lokasi atau lebih pada roda, akan meninggalkan celak jarak antara (speling).
Keolengan dapat terjsdi dalam arah radial atau dalam arah lateral, jika ban dan roda yang berputar pada permukaan ljalan telah oleng , mengakibatkan poros aksel bergerak naik turun sesuai keolengan radial tersebut atau salah satu sisi berputar oleng lateral mengikuti putaran roda.
Jika putaran lebih tinggi pada kecepatan yang tertinggi suatu getaran akan dirasakan pada suspensi kendaraan pengemudian atau chasis kendaraan.
2. KESEIMBANGAN BAN DAN RODA
Keseimbangan diukur dengan memakai dial indicator pada perputaran atau roda secara perlahan lahan , sebelum mengukur keolengan sebaiknya lakukan hal berikut :
(a) Pasang kembali ban atau roda jika rusak sebagaimana kerusakan sebelumnya atau roda ditemukan bengkok!
(b) Kencangkan mur mur roda pada kendaraan sebagamna urutan dan torsi pengerasan yang diizinkan oleh pabrik pembuatannya, itu sangat penting pada roda truck dengan pelek yang dapat dilepas , dan letakkan kembali bantalan roda jika diperlukan!
(c) Cek bahwa ban dipasang secara konsentris pada pelek!
Untuk mengecek keolengan , ikuti proses sebagai berikut :
(a) Topang /dukung kendaraan dengan aman pada dongkrak atau penompang (safety stand)
(b) Atur dial indicator agar segaris pada arah keolengan yang akan diperiksa!
(c) Atur indicator sehingga poros /spidel indicator kontak pada ban atau pelek, singgungkan dengan ban atau roda secara halus pada permukaan secara terus menerus dan jika ada, suatu alat jenis pengangkat rol boleh digunakan.
(d) Putar roda dengan tangan secara perlaha lahan , amati jalanya secara penuh dari jarum indicator dari posisi yang ekstrem ke posisi yang lain!
Untuk mengurangi keolengan dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut :
(a) Tandai titik tertinggi dan terendah dari keolengan pada ban dan pada pelek!
(b) Kempiskan ban , pergunakan karet pelumas pada telapak ban dan digerakan mengelilingi ban sehingga posisi tertinggi pada ban dicocokkan dengan tanda terndah pada roda.
(c) Pompa ban dan cek kembali keolengannya.
(d) Lepaskan indicator sehingga keolengan pada pelek roda dapat secara tepat dikontrol , jika pelek roda keolengannya tidak diharapkan maka dapat dipasang ban baru, jika keolengan roda dapat diterima , ban yang telah rusak /lama dapat dipasang kembali!
BATAS PEMAKAIAN BAN
Kerusakaan ban 80% ditimbulkan oleh tekanan angin yang tidak teratur. Ban merupakan kantong angin dan tidak akan berfungsi jika tanpa tekanan angin didalamnya ,kecuali solid tyre atau ban mati.
Untuk memperoleh usia pemakaian ban yang lama dan jumlah jarak tempuh maksimal, maka tekanan angin harus maksimal , maka tekanan angin harus sesuai dengan rekomendasi pabrik ban yang bersangkutan. Jika tekanan angin kurang atau berlebih , akan menimbulkan masalah pada ban.
Untuk itu , perlu dilakukan hal hal sebagai berikut :
(a) Periksa tekanan angin ban sacara tetap dan teratur.
(b) Gunakan tutp pentil dari logam.
(c) Gunakan pelek yang bersih , layak operasi dan sesuai dengan ukuran ban.
KERUSAKAN AKIBAT TEKANAN ANGIN KURANG
(a) Kedua sisi telapak ban aus lebih dulu, sedangkan bagian tengah telapak masih tebal.
(b) P3cah melingkar di dalam (inside circumferential fabric break or cord breaking up).
(c) Retak tengah lurus pada pinggiran atau padaa bahu baan (radial cracks on side walls or shoulders).
(d) Retak diluaar bahu dan pinggiran (lateral cracking in shoulders or side walls).
(e) Kawat bead pecah atau paatah ke luar (bead wire breaking up).
(f) Telapak habis tidak merata dan berbintik bintik (cupping irregular wear).
KERUSAKAN AKIBAT TEKANAN ANGIN BERLEBIH
Tekanan angin yang berlebihan apabila digunakan oleh kendaraan dengan jumlah muatan yang terlampau besar, akan mengakibatkan kerusakan sebagai berikut :
(a) Ban pecah dengan bentuk X atau Y , karena benturan (diagonal shock cord breaking up/shock bursr).
(b) Pecah terpotong (cut brust).
(c) Bagian tengah telapak ban habis lebih dulu , sedangkan kedua sisi telapak ban masih tebal.
Comments
Post a Comment